简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2023 kemarin, telah diadakan Seminar Nasional bertajuk Literasi Cerdas Berinvestasi yang bertempat di Ballroom Naraya, Jakarta Timur.
Sebanyak 17 Laporan Korban Investasi Bodong Diterima Ombudsman RI
Pada hari Selasa tanggal 23 Mei 2023 kemarin, telah diadakan Seminar Nasional bertajuk Literasi Cerdas Berinvestasi yang bertempat di Ballroom Naraya, Jakarta Timur. Pada seminar tersebut Rasminto selaku Direktur Eksekutif Human Studies Institute memberikan sambutan tentang kebutuhan fundamental pada literasi investasi dan keuangan bagi kalangan milenial. “Sulit dibayangkan apa jadinya jika para penerus bangsa tidak memiliki pemahaman yang baik tentang investasi dan keuangan”, ujarnya.
Rasminto juga menjelaskan bahwa tidak semua kalangan milenial memiliki perangai yang kurang sedap terkait investasi. “Milenial menjadi pendorong kebangkitan investor domestik ritel di pasar saham. Jumlah investor baru berusia 18-25 tahun pada 2020 bertambah 280.569 atau 48,7% dari total investor baru. Investor milenial, bersama Gen Z, menyelamatkan pasar saham domestik dari tekanan pandemi Covid-19”, jelasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh 200 orang lebih dengan para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan juga pelajar se-Jabodetabek. Dalam seminar tersebut, turut hadir sebagai narasumber adalah Hery Susanto dari Ombudsman RI, Wawan Muliawan dari penyidik Bareskrim Polri, Yos Hermen dari Kemeninves/BKPM RI, Ananta Hagabean Nasution dari UI, Yuniar Tranesia Manik dari Bank DKI, Saputra Malik dari Ombudsman RI dan acara yang dibuka oleh Abdul Haris Fatgehipon dari UNJ.
Pada kesempatan itu, Hery Susanto dari Ombudsman RI menyampaikan bahwa problem utama investasi saat ini adalah karena maraknya investasi bodong dan masyarakat yang menjadi korbannya. “Hal inilah yang menjadi PR bagi institusi/lembaga terkait, seperti BPKM maupun OJK untuk melakukan berbagai upaya penanggulangan hal tersebut,” ujar Hery Susanto.
“Ombudsman mendorong para penyelenggara layanan untuk dapat bergotong-royong memberikan literasi kepada masyarakat, khususnya kaum milenial sehingga fenomena investasi bodong bisa teratasi”, tandasnya. Ia juga memberikan penegasan bahwa Ombudsman RI sebagai Lembaga Negara Pengawas Pelayanan Publik telah menerima sebanyak 17 laporan dari masyarakat terkait adanya dugaan investasi bodong.
Oleh karena itu, Ombudsman berupaya mendorong para penyelenggara layanan agar dapat bergotong-royong dalam memberikan literasi keuangan kepada masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial yang saat ini tengah meningkat minatnya di bidang investasi agar fenomena investasi bodong yang kini marak di Indonesia bisa teratasi.
Hery Susanto juga menjelaskan beberapa penyebab masyarakat Indonesia masih sering tertipu dengan berbagai modus investasi bodong. Di antaranya adalah karena masih tergolong rendahnya literasi keuangan yang berkaitan dengan investasi, kondisi masyarakat Indonesia yang masih mudah tergiur dengan profit besar yang cepat padahal sebenarnya tidak masuk akal, tingkat kesulitan ekonomi, dan masyarakat yang masih terlalu cepat dalam mengambil langkah investasi.
Ia menambahkan “Kami mendorong para generasi milenial ini bisa melaporkan kepada Ombudsman RI apabila menemukan dugaan maladministrasi. Caranya cukup mudah, bisa secara online dan gratis”.
Harapan Agar Negara Berikan Rasa Aman Berinvestasi
Rasminto mengharapkan agar sekiranya negara dapat memberikan perlindungan serta rasa aman bagi masyarakat dalam melakukan investasi. Rasminto mengatakan “Negara perlu memberikan perlindungan dan rasa aman dalam berinvestasi dengan menerbitkan regulasi, terdiri atas Izin, Keamanan Data, dan Pengawasan yang data melindungi publik dalam persoalan tersebut. Sehingga harapannya akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya bagi generasi milenial”.
Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi OJK, Halimatus Sa'diyah yang turut hadir kemarin mengatakan, masih banyak kaum milenial jadi korban investasi bodong. Ia mengatakan “Jadi kaum milenial ini memang cukup banyak ya tergiur dengan investasi bodong, biasanya karena ikut-ikutan kemudian bisa juga ini sifatnya ingin cepat-cepat atau ya bisa dikatakan generasi instan kalau kita bilang. Jadi semua ingin cepat keuntungan dan keinginannya mudah diraih. Jadi itu banyak yang terjadi kenapa terjerat investasi bodong sama mereka mudah dipengaruhi”.
Halimatus juga menyayangkan, karena faktor banyaknya kaum milenial yang saat ini mudah tergiur dengan iming-iming dalam investasi bodong. “Jadi dengan banyaknya influencer ataupun berita-berita online, artinya mereka jadi tergiur kayaknya seolah gampang, padahal sebaliknya. Jadi kalau pesan saya sebelum melakukan investasi selalu pahami dulu produk dan karakteristik risikonya? Apa manfaatnya? Biayanya berapa? Kalau kita ingin gunakan itu dan sebagainya lagi, kemudian pahami kebutuhan kita, apa rencana kita untuk masa depan dengan berinvestasi itu, apa jadi punya tujuan keuangan dulu? Sebelum memulai investasi sehingga kita bisa memilih produk investasi yang tepat dengan tujuan keuangan kita yang tentunya juga harus sesuai dengan kebutuhan supaya tidak terjebak yang ilegal-ilegal itu,” jelasnya.
Halimatus juga berpesan kepada kaum milenial agar mereka tidak mudah terjerumus dalam berbagai macam bentuk investasi bodong. “Pesan saya itu ya yang logis cek legalitasnya di otoritas yang mengawasi. Misalnya kalau untuk sektor jasa keuangan di OJK, untuk sektor lainnya misalnya koperasi dengan kementerian koperasi, kemudian logis tadi ya bunganya masuk akal yang dijanjikan, returnnya masuk akal, kemudian jangan tunggu ada masalah, dan pokoknya logis”, ungkapnya.
Bagaimana WikiFX Membantu Para Investor di Dunia Forex
Pasar forex adalah industri yang kompleks dan selalu berubah yang sulit dinavigasi, bahkan untuk investor berpengalaman. Dengan begitu banyak broker, platform, dan strategi untuk dipilih, mudah untuk merasa kewalahan dan tidak yakin harus mulai dari mana. Di situlah WikiFX masuk - sebuah platform online yang bertujuan untuk membantu investor membuat keputusan tentang investasi forex mereka.
Jadi, bagaimana tepatnya WikiFX membantu investor di dunia forex? Berikut beberapa cara yang WikiFX lakukan:
1. Verifikasi broker: Salah satu tantangan terbesar bagi investor forex adalah memilih broker yang andal dan terpercaya. WikiFX memberikan informasi komprehensif tentang broker, termasuk status regulasi, riwayat, dan ulasan pelanggan. Terdapat data lebih dari 45.000 broker forex di seluruh dunia yang saat ini WikiFX miliki termasuk Indonesia. Informasi ini membantu investor mengevaluasi broker dan membuat keputusan berdasarkan informasi tentang broker mana yang akan digunakan.
2. Edukasi Forex: WikiFX menawarkan banyak sumber daya pendidikan untuk investor dari semua tingkat keahlian. Dari panduan pemula hingga strategi trading tingkat lanjut, investor dapat mempelajari seluk beluk trading forex dan meningkatkan keterampilan mereka melalui edukasi forex di WikiFX.
3. Analisis pasar: WikiFX menyediakan analisis pasar dan berita real-time untuk membantu investor tetap mengetahui tren dan perkembangan terkini di pasar valas. Informasi ini bisa sangat berharga untuk membuat keputusan perdagangan yang tepat.
4. Demo Trading WikiTrade: Fitur terbaru WikiFX ini berguna karena memungkinkan investor untuk berlatih dan menguji strategi trading mereka di lingkungan yang bebas risiko. Investor dapat bereksperimen dengan berbagai gaya perdagangan, indikator, dan kerangka waktu, dan melihat bagaimana kinerjanya tanpa tekanan perdagangan uang riil dan membiasakan diri dengan fitur dan fungsi trading platform sebelum menggunakan dana nyata.
Jika Anda ingin memulai trading forex atau meningkatkan keterampilan Anda, Anda harus menggunakan WikiFX. Silakan hubungi nomor Customer Service WhatsApp WikiFX di 0851-5807-0850 jika Anda mengalami kendala dalam menggunakan suatu broker forex. WikiFX dengan senang hati akan membantu Anda!
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Perusahaan Prop Trading Alpha Capital Group klaim menghasilkan pendapatan hingga “Puluhan Juta” Poundsterling. Pendapatan platform melonjak 846 persen pada tahun kedua dan 180 persen lagi pada tahun ketiga. Meskipun jumlah pedagang aktif telah meningkat secara signifikan selama bertahun-tahun, namun lalu lintas situs web baru-baru ini menurun.
Korban terlanjur muncul, dua lembaga regulasi turun tangan. Otoritas keuangan berwenang SFC, Hong Kong dan FMA, Selandia Baru menerbitkan siaran pers resmi peringatan bahaya platform broker forex Corporate Brokers Limited versi klon/imitasi/duplikasi.
Sudah jatuh HAMPIR tertimpa tangga. Seorang trader Indonesia yang melaporkan penipuan broker trading online Exfor Limited, hampir bertambah kerugian dari upaya oknum kriminal online peniru Wiki FX yang meminta uang jasa untuk proses tindak lanjut.
Di tengah inovasi dan regulasi keuangan, WikiGlobal, penyelenggara WikiEXPO, terus mengikuti tren industri dan melakukan serangkaian wawancara mendalam dan khas mengenai topik-topik penting. Kami senang mendapat kehormatan mengundang Simone Martin untuk percakapan mendalam kali ini.